{{tile.Title}}
Disrupsi menambah tekanan terhadap bisnis, namun juga membuka berbagai pintu peluang baru. Dua disrupsi utama yang terjadi dalam perekonomian kita adalah:
Teknologi: Teknologi terus berkembang cepat dan telah mengubah cara berbisnis dan menjangkau pelanggan. Bisnis perlu terus menemukan cara untuk menawarkan produk dan layanan yang lebih efisien dan berdampak. Industri yang bertransformasi secara cepat karena teknologi termasuk diantaranya adalah travel dan e-commerce, dimana layanan telah banyak beralih ke online.
Pandemi Covid-19 mempercepat adopsi teknologi
Sumber: BoFA Global Research
Sustainability atau Keberlanjutan: Meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan telah mendorong pada bentuk disrupsi lainnya. Saat ini, pemerintah mencari lebih banyak sumber energi hijau, sementara perusahaan diminta untuk menciptakan dampak positif bagi planet dan masyarakat sembari menghasilkan keuntungan. Ada transisi yang lambat tapi pasti ke bahan bakar nol karbon dan perubahan ke sumber energi yang lebih hijau di Indonesia. Sebagai contoh, kami melihat ada peningkatan permintaan akan kendaraan listrik dan baterai.
Temukan lebih jauh tentang Keberlanjutan di Schroders
Pemerintah mencari lebih banyak sumber energi yang lebih ‘hijau’
Indonesia telah mulai beralih ke energi yang lebih bersih, namun potensinya masih besar.
Total potensi adalah 442GW, dibandingkan dengan kapasitas yang digukanan hanya 9GW(2,1%).
Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi
Pandemi Covid-19 telah membantu mempercepat adopsi teknologi dan mendorong perubahan perilaku baik bisnis maupun konsumen. Pandemi telah mendorong orang untuk mengadopsi disrupsi lebih awal.
Pada saat pandemi, orang Indonesia menghabiskan lebih banyak waktu online dimana mereka harus berbelanja, bekerja, dan berinteraksi secara online. Hal ini juga menyebabkan lonjakan pengguna internet baru di Indonesia dengan kecenderungan menjadi permanen. Jam yang dihabiskan untuk online oleh orang Indonesia tetap tinggi bahkan setelah pembatasan sosial dibuka kembali, menunjukkan perubahan perilaku yang jelas.
Pandemi mendorong orang untuk mengadopsi disrupsi lebih cepat
Sumber: BoFA Global Research. As per 31 Des 2020. Hanya untuk tujuan ilustrasi.
Berinvestasi pada masa depan, di perusahaan yang menggerakkan new economy. Disrupsi terjadi di seluruh sektor di pasar dan terjadi secara eksponensial, didorong terutama oleh teknologi.
Bisnis yang tidak dapat beradaptasi dan bertahan dengan cara berbisnis yang telah mengami disrupsi disebut sebagai the Disrupted. Namun demikian, terdapat bisnis yang sifat produk dan jasanya tetap dibutuhkan dan hanya sedikit terpengaruh oleh disrupsi dan perubahan. Kami menyebut mereka Survivors.
Dalam lingkungan yang terdisrupsi, bisnis harus berjuang untuk bertahan. Hanya mereka yang mau beradaptasi untuk berubah dapat bertahan dan membentuk new economy atau ekonomi baru. Bisnis yang menggerakkan ekonomi baru, yang mana kami berfokus pada, adalah Disruptors, Enablers dan Adaptors.
Jika Anda memiliki pertanyaan, silahkan mengacu pada FAQs.
DISCLAIMER
INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON PEMODAL WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG.
Pandangan dan pendapat yang terkandung di sini adalah pendapat penulis di halaman ini, dan mungkin tidak serta merta mewakili pandangan yang diungkapkan atau tercermin dalam komunikasi, strategi atau produk Schroders lainnya. Materi ini dimaksudkan untuk tujuan informasi saja dan tidak dimaksudkan sebagai bahan promosi dalam hal apapun. Materi ini tidak dimaksudkan sebagai penawaran atau ajakan untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menyediakan dan tidak boleh diandalkan untuk saran akuntansi, hukum atau pajak, atau rekomendasi investasi. Ketergantungan tidak boleh ditempatkan pada pandangan dan informasi dalam dokumen ini saat mengambil keputusan investasi dan/atau strategi individual. Kinerja masa lalu bukanlah indikator yang dapat diandalkan untuk hasil masa depan. Nilai investasi bisa turun dan naik dan tidak dijamin. Semua investasi mengandung risiko termasuk risiko kemungkinan kehilangan nilai awal investasi. Informasi disini dipercaya bisa diandalkan namun Schroders tidak menjamin kelengkapan atau keakuratannya. Beberapa informasi yang dikutip diperoleh dari sumber ekternal yang menurut kami bisa diandalkan. Tidak ada tanggung jawab yang bisa diterima karena kesalahan fakta yang didapat dari pihak ketiga, dan data ini bisa berubah dengan kondisi pasar. Ini tidak mengecualikan kewajiban atau kewajiban apa pun yang dimiliki Schroders kepada pelanggannya di bawah sistem peraturan yang berlaku. Kawasan/sektor hanya ditampilkan untuk ilustrasi dan tidak boleh dipandang sebagai rekomendasi untuk membeli/menjual. Pendapat dalam materi ini mencakup beberapa pandangan yang diperkirakan. Kami percaya bahwa kami mendasarkan harapan dan keyakinan kami pada asumsi yang masuk akal dalam batasan dari apa yang saat ini kami ketahui. Namun, tidak ada jaminan dari perkiraan atau opini apapun akan direalisasikan. Pandangan dan pendapat ini mungkin berubah. PT Schroder Investment Management Indonesia, Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Lantai 30, Jl Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Indonesia. PT Schroder Investment Management Indonesia telah menerima izin manajer investasi dari, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK).